Tanpa irama, segala sesuatu akan terasa hambar karena monoton. Begitu juga dengan sebuah Desain, tanpa permainan irama tampilannya tidak akan punya greget, datar dan biasa saja.
Lalu apa itu Irama pada Desain?
Gamblangnya adalah dinamika visual. Ada kesan gerak dari unsur-unsur atau elemen Desain yang terlihat. Ibarat nada, unsur-unsur tersebut, secara ilusi tampak seakan bergerak dari satu frekuensi ke frekuensi lain, dari suatu tangga ke tangga lain, dari suatu posisi ke posisi lain, walaupun unsur-unsur tersebut aslinya hanya diam. Tapi begitulah efek dari permainan irama, yang terbentuk melalui pengulangan, perubahan ukuran dan gradasi dari objek-objek yang ditampilkan.
Irama itu bisa diterapkan pada setiap unsur Desain, mulai terhadap garis, bidang, bentuk, warna dan seterusnya. Prinsipnya adalah, jangan selalu membuat setiap elemen tersebut dengan ukuran yang sama dan dengan jarak yang sama. Berikan variasi terhadap ukuran, posisi dan jaraknya agar efek bergerak terjadi. Jika ingin menggunakan ukuran objek yang sama, maka berikan variasi pada posisi dan warnanya. Jika ingin membuat objek dengan warna yang sama, maka variasikan ukurannya. Begitulah seterusnya, tetap harus ada variasi dari salah satu aspeknya. Misalnya anda membuat sebuah bidang geometris segitiga. Buatlah beberapa segitiga dengan beberapa ukuran, lalu atur posisinya secara dimanis. Bila perlu, juga mengikuti sebuah pola gerak tertentu. Begitu juga jika anda ingin memberikan irama pada warna, berikan gradasi warna pada objek atau bagian yang ingin anda berikan efek bergerak. Contohnya seperti gambar dibawah ini:
Irama melalui variasi ukuran dan posisi garis dan bidang
mas klu mau download materinya, bagaimana caranya ya....
BalasSejauh ini belum tersedia mas
Balas