Bayangkan jika sepiring sambal dicampur juga dengan sepering garam. Bagaimana rasanya? Tentu akan luar binasa asinnya. Atau coba tanpa dicampur garam sama sekali. Tentu rasanya akan hambar. Nah begitulah komposisi dalam masakan. Semua bahannya, harus dipertimbangkan berapa komposisinya, agar rasanya, menjadi enak. Begitu juga dengan warna. Agar sebuah karya dan produk menarik dilihat, komposisi warnanya juga harus diracik sedemikian rupa.
Lalu Apa itu Komposisi Warna?
Secara gamblang artinya adalah penataan antar elemen warna dalam satu bidang atau ruang. Penataan itu bisa mencakup posisi, proporsi, irama dan aksen (baca: Kupas Tuntas Apa Itu Komposisi Desain). Semua itu harus diramu menjadi sebuah harmoni yang menarik.
Secara sederhana, komposisi warna bisa dibagi menjadi 2 jenis: Pertama komposisi warna simetris, yaitu pola antar warna dalam satu bidang atau ruang, sebangun dan seimbang. Bisa seimbang antar kiri dengan kanan, atas dengan bawah, atau semua sisinya. Sedang jenis yang kedua, komposisi warna asimetris, yaitu kebalikan dari simetris. Pola antar bidang warna, secara pengukuran tidak sama dan tidak seimbang, tapi bila dicermati, tetap terasa seimbang. Boleh dikatakan, ini keseimbangan warna yang bersifat abtsrak, sebuah komposisi yang membutuhkan kecerdasan dan kepekaan artistik yang tinggi untuk memahami dan merasakannya.
Berikut contoh komposisi warna dari kedua jenis tersebut:
Komposisi warna Simetris
Komposisi warna Simetris
Komposisi warna Asimetris
Komposisi warna Asimetris