Aksentuasi termasuk salah satu prinsip seni rupa dan desain yang sangat penting. Aksentuasi tersebut bisa diterapkan pada setiap unsur seni rupa, termasuk pada warna.
Lalu apa itu Aksentuasi Warna
Secara bahasa, artinya adalah penekanan warna. Pusat perhatian. Center point. Kita memberikan penekanan khusus pada warna tertentu, sehingga secara visual, warna tersebut tampak mencolok. Tampak lebih menonjol diantara warna yang ada secara keseleruhan. Misalnya pada sebuah bidang atau ruang terdapat warna-warna dengan gradasi hijau kromatis. Lalu ada 1 atau beberapa warna yang berwarna orange. Maka kehadiran warna orange diantara gradasi hijau kromatis tersebut, disebut sebagai aksentuasi warna. Karena kehadirannya, tampak menonjol atau mencolok diantara warna yang ada, sehingga menimbulkan citra visual yang dinamis, seksi dan menohok. Contohnya seperti ini:
Aksentuasi warna dari kedua gambar diatas adalah orange dan ungu. Kedua warna tersebut, tampak begitu berbeda diantara warna sekitarnya, sehingga kehadirannya menjadi pusat perhatian mata. Mau tidak mau, secara optik mata akan diseret untuk melihatnya secara lebih. Ibaratnya, kedua warna tersebut seakan berkata: "Hei ini saya, lihat! Lihat hanya saya, abaikan yang lain"
Rumus pembuatannya:
Gunakan pasangan warna komplementer
Karena prinsipnya adalah relasi antar warna yang berlawanan. Jika warna yang banyak adalah warna A, maka gunakan sebagian kecil lawannya dengan warna B. Misalnya warna yang banyak menggunakan turunan warna kuning, maka lawannya (untuk warna aksentuasi), gunakan warna ungu. Jika warna yang banyak menggunakan turunan warna hijau, maka untuk aksentuasinya gunakan lawan dari warna hijau, yaitu orange atau merah. Begitulah seterusnya. Untuk mendukung pemahaman anda akan hal ini, baca lagi prinsip dari Warna Komplementer.
