Tidak semua niche blogging itu bernilai bisnis. Karena yang dibidik niche sebuah blog belum tentu menembak pasar finansial. Lalu kenapa bisa demikian? Apa yang membedakannya?
Sebelum melanjutkan membaca tulisan ini,
Sebaiknya anda sudah tahu apa itu niche dan sekaligus apa itu blogging.
Karena pengertian kedua istilah itu, tidak akan dibahas lagi disini.
Blogging dengan bisnis online itu 2 hal yang berbeda. Meskipun keduanya bisa dikawinkan, tapi esensi keduanya tetap berbeda. Blogging itu intinya mengelola blog, sedang bisnis online itu intinya mencari uang melalui internet. Maka yang menjadi pertanyaan adalah, apa niche yang potensial untuk pasar blogging? Pasar dalam konteks blogging, bukan market dalam konteks bisnis. Tapi adalah ceruk yang potensial untuk menarik banyak pengunjung ke sebuah blog. Sedang niche untuk bisnis online, adalah market yang bernilai finansial. Ceruk yang tertarget untuk melakukan transaksi. Atau sasaran tembak yang bisa menghasilkan uang.
Jika blog anda menggarap konten pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, misalnya mengulas tentang penulisan karya ilmiah, maka secara umum konten karya ilmiah hanya sebuah niche blogging. Pasar yang dibidik, hanya para pengunjung yang berminat terhadap karya ilmiah. Bukan pengunjung yang akan melakukan transaksi bisnis. Bukan pengunjung yang potensial untuk mengklik iklan PPC di blog anda. Begitu juga dengan blog yang kontennya tentang politik. Pengunjung yang mampir, rata-rata hanya peminat informasi, referensi dan kajian gagasan. Lain halnya jika blog anda isinya adalah seputar gadget dan mobile. Pengunjung yang kesasar, sangat potensial untuk mengklik iklan. Sangat potensial untuk membeli sebuah gadget yang dijual di blog anda. Itulah ceruk yang bernilai uang. Niche yang bernilai bisnis.
Jadi yang dilirik oleh niche blogging, adalah konten apa yang berpeluang besar untuk mendatangkan pengunjung untuk mampir ke blog anda. Konten apa di sebuah blog yang bisa bersaing kuat dengan blog lain di halaman pencarian. Yang bisa membuat pengunjung betah disebuah blog. Yang membuat pengunjung menjadi pelanggan fanatik untuk selalu kembali dan terus kembali. Sedang yang dibidik oleh niche bisnis online, bukan konten yang mengundang sembarang pengunjung. Bukan konten yang hanya menyedot asal pengunjung ramai menempel pada sebuah blog. Tapi adalah konten yang mengundang pengunjung untuk menghasilkan uang. Pengunjung yang berpeluang untuk melakukan transaksi finansial. Jadi target keduanya, berbeda. Yang satu hanya traffic sedang yang kedua adalah finansial.
Lalu apakah mungkin kedua niche itu digabungkan?
Artinya selain niche itu potensial untuk merambah banyak pengunjung, sekaligus juga potensial menembak pengunjung yang tertaget untuk blog monetizing. Tentu saja mungkin. Dengan catatan, niche seperti itu, jumlahnya tidak banyak. Dan sekaligus tidak mudah untuk dikelola. Karena seorang Blogger, belum tentu menguasai konten yang demikian. Misalnya konten bisnis property. Konten tentang HP. Konten tentang mobil dan sejenisnya. Konten seperti ini, adalah niche bisnis online yang sangat potensial untuk transaksi. Untuk penjualan. Untuk klik iklan PPC yang isinya tentang produk. Tapi siapa yang jago dan punya otoritas yang valid menulis tentang itu? Tidak banyak. Jika ada Blogger yang memaksakan diri menulis tentang niche seperti itu, maka hasilnya adalah blog yang dangkal. Karena postingannya, tidak akan detail dan mendalam. Akibatnya, blognya tidak akan menjadi proffesional. Tapi hanya abal-abal.
Jika demikian lantas niche apa sebaiknya yang paling tepat untuk dibidik oleh seorang Blogger? Niche yang bisa membuat blognya menjadi kuat di medan tempur persaingan dengan puluhan juta blog lain yang bercokol di halaman pencarian search engine? Mari kita lanjutkan disini: Niche Terbaik untuk Blogger Sepanjang Masa.