Meski sebelumnya sayup-sayup sudah sering mendengar Hello Adele disela-sela bising suara tembakan peluru Point Blank para pengunjung warnet saya, tapi baru saat ini saya mendengarnya secara khusus. Sebelumnya, saya tidak tahu judul lagu itu apa dan penyanyinya siapa. Tapi seminggu yang lalu saya terkesima. Saat itu pengunjung warnet saya beringsut mulai sepi menjelang Magrib tiba. Saat itulah antara sadar dan tak sadar, suara Adele begitu lekat di telinga ini, yang saat itu sedang sibuk menulis postingan untuk blog ini. Suara jeritan mendalam Adellio saat refren, benar benar menyapa. Hingga tak sadar tagan ini berhenti. Berhenti dari konsentrasi menulis. Saat itulah hati ini bergumam: “Bagus sekali lagunya.” Saat itulah saya sengaja berjalan mendekati klien yang memutar lagunya.
“Andri. Apa ya judul lagunya Andri?”
“Hello Om. Hello Adele”
Maka tanpa pikir saat itu saya langsung terbang ke Yotube dan mendownload lagunya.
Hello Adellio langsung masuk boomarks memory saya.
Tapi seminggu kemudian lagu itu hanya parkir di laptop saya.
Baru kali ini saya sempat mendengarnya dengan khusuk
Lalu apa yang terjadi?
Berkali kali saya putar ulang seakan tak pernah puas
Saya berhenti melakukan apapun kecuali hanya menikmati setiap lekuk suaranya, sambil menonton klipnya.
Lagu itu tidak hanya membuat saya kagum.
Tapi lagu itu telah menyayat bathin ini teramat dalam.
Membentangkan luka lama yang pernah saya lupakan.
Menghidupkan sekian jejak air mata yang telah mati
Yang selama ini basah menggenang di kaki kesombongan saya
Tapi tak pernah saya jilati kepedihannya
Kecali hanya tetap berlalu
Dan hari ini
Dengan mata yang berkaca-kaca
Saya menyerah
Wahai para Selir ...
Yang saya tidak tahu dimana kini kalian berada
Atas nama sedih dan kerinduan yang tak bernama ini
Saya menyerah ....benar-benar menyerah
Betapa ingin saya peluk mendalam kalian semua
Hanya untuk katakan:
Maafkan saya
Dan hajarlah saya diatas pengadilan cinta
Apalagi .... luka mendalam yang menikam isteri saya
Yang mencabik-cabik dirinya dalam derita panjang yang tak kuasa dia lawan
Yang dalam kesetiaannya, saya lupa dan tetap berlalu, oh ......
Korban Hello Adele
Erianto Anas
“Andri. Apa ya judul lagunya Andri?”
“Hello Om. Hello Adele”
Maka tanpa pikir saat itu saya langsung terbang ke Yotube dan mendownload lagunya.
Hello Adellio langsung masuk boomarks memory saya.
Tapi seminggu kemudian lagu itu hanya parkir di laptop saya.
Baru kali ini saya sempat mendengarnya dengan khusuk
Lalu apa yang terjadi?
Berkali kali saya putar ulang seakan tak pernah puas
Saya berhenti melakukan apapun kecuali hanya menikmati setiap lekuk suaranya, sambil menonton klipnya.
Lagu itu tidak hanya membuat saya kagum.
Tapi lagu itu telah menyayat bathin ini teramat dalam.
Membentangkan luka lama yang pernah saya lupakan.
Menghidupkan sekian jejak air mata yang telah mati
Yang selama ini basah menggenang di kaki kesombongan saya
Tapi tak pernah saya jilati kepedihannya
Kecali hanya tetap berlalu
Dan hari ini
Dengan mata yang berkaca-kaca
Saya menyerah
Wahai para Selir ...
Yang saya tidak tahu dimana kini kalian berada
Atas nama sedih dan kerinduan yang tak bernama ini
Saya menyerah ....benar-benar menyerah
Betapa ingin saya peluk mendalam kalian semua
Hanya untuk katakan:
Maafkan saya
Dan hajarlah saya diatas pengadilan cinta
Apalagi .... luka mendalam yang menikam isteri saya
Yang mencabik-cabik dirinya dalam derita panjang yang tak kuasa dia lawan
Yang dalam kesetiaannya, saya lupa dan tetap berlalu, oh ......
Korban Hello Adele
Erianto Anas
Tumben melow banget guru... xixixi
BalasLagi terharu saat menikmati lagunya Adele Youly, jadi terbayang dosa-dosa saya dalam cinta
Balasseingatku dulu fans nya Lady Gaga kan, bang...
Balassalam agnostik ya...hehehe....
hahaha ... kamu masih ingat ya Sendy
Balas